Melakukan Striptis, Tarian Telanjang, Bimbingan Seksualitas

“Sesungguhnya Allah SWT apabila hendak membinasakan seseorang, dicabutnya dari orang itu sifat malu. Bila sifat malu telah dicabut darinya, engkau akan mendapatinya dibenci orang, malah dianjurkan supaya orang benci padanya, kemudian bila ia telah dibenci orang, dicabutlah sifat amanah darinya. Jika sifat amanah telah dicabut, kamu dapati ia menjadi seorang pengkhianat. Jika telah menjadi pengkhianat, dicabutnya sifat kasih sayang. Jika telah hilang kasih sayangnya maka jadilah ia seorang yang terkutuk. Jika telah menjadi orang terkutuk, maka lepaslah tali Islam darinya.” (HR. Ibnu Majah)

Dalam riwayat lain Rasulullah Saw. bersabda: “Jika Allah hendak menghancurkan suatu kaum(negeri), maka terlebih dahulu dilepaskannya rasa malu dari kaum itu”. (HR. Bukhari-Muslim).

Baca Referensi Serupa Lain (Klik Disini)

Striptis atau tarian telanjang sudah ada semenjak zaman jahiliyyah. Wanita-wanita saat itu dengan sadar melakukan hal itu sebagai bagian dari tradisi saat itu. Mereka bahkan melakukannya sambil mengelilingi Ka’bah. Setelah datang Islam dengan sendirinya budaya itu lenyap.

Di era modern ini perilaku ala zaman jahiliyyah justru menjadi-jadi. Disinyalir terdapat aktivitas bawah tanah yang sering menyajikan tarian ini. Bahkan menurut Muammar MK (2004) terdapat aktivitas di sebuah tempat di Jakarta yang mengharuskan pengunjungnya membuka seluruh pakaiannya. Ada pula diskotek yang sengaja menyajikan penari-penari telanjang dari luar negeri. Menurut beberapa koran ibukota, penari striptis bahkan sudah disajikan secara terbuka di hotelhotel tertentu.

Penari striptis umumnya menjadikan profesi ini sebagai jalan pintas mendapatkan uang. Mereka umumnya pelacur tingkat atas yang sekali menari dapat bayaran jutaan rupiah. Perilaku penari striptis, penyelenggara, dan penontonnya adalah komplotan manusia yang bermental iblis. Mereka manusia yang tak tahu malu dan memalukan. Islam justru mewajibkan menutup aurat. Menampakkan aurat adalah dosa besar.

“Sesungguhnya dunia ini sangat manis, Allah menyerahkan kepada kamu untuk melihat bagaimana kamu berbuat, karena itu berhatihatilah pada wanita. Sesungguhnya pertama fitnah Bani Israil terjadi karena wanita”. (HR. Muslim)