Melakukan Kumpul Kebo, Bimbingan Seksualitas

“Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebagian besar di antaramu. Maka apakah kamu tidak memikirkan?” (QS. Yaasin: 62)
Baca Referensi Serupa Lain (Klik Disini)
Praktek kumpul kebo nampaknya bukan perkara aneh. Para artis secara demonstratif mengakui hal itu. Banyak di antara mereka yang sudah serumah tanpa ikatan pernikahan. Demikian pula para mahasiswa yang sudah hidup satu atap dengan pacarnya dengan alasan menghemat biaya. Mereka bersikap layaknya suami-istri. Tak jarang di antaranya gonta-ganti pasangan kumpul kebo setelah pasangan yang lalu tidak menarik lagi. Na’udzubillahi mindzalik.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan,maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang munkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur: 21)

Untuk remaja Barat hubungan pra-nikah bahkan gonta-ganti pasangan atau free sex adalah hal yang biasa, namun di negara Timur terutama Indonesia yang masih menjunjung tinggi norma agama, hal seperti itu adalah aib dan mengganggu ketentraman hidup selanjutnya.

Untuk itu, sebelum terlanjur ada baiknya para remaja bisa mengenal bahaya akibat hubungan pra-nikah. Bahaya seks pra-nikah dan free sex mencakup bahaya bagi perkembangan mental (psikhis), fisik dan masa depan remaja itu sendiri. Secara terperinci, Wilson Nadeak sebagaimana dikutip Abdurahman Al-Mukaffi (1998) mengemukakan lima bahaya utama:

a. Menciptakan kenangan buruk.

Masih dikatakan “untung” jika hubungan pra-nikah itu tidak ada yang mengekspos. Si gadis atau si jejaka terlepas dari aib dan cemoohan masyarakat. Tapi jika ternyata diketahui masyarakat, tantu yang malu bukan saja dirinya sendiri melainkan keluarganya sendiri dan peristiwa ini tidak akan pernah terlupakan oleh masyarakat sekitar. Hal ini tentu menjadi beban mental yang berat.

Sekalipun mungkin masyarakat tidak mengetahuinya, ia tidak mungkin bisa tenang. Mentalnya terganggu kenangan buruk masa lalu terlebih lagi jika ternyata memiliki suami yang bukan pasangannya dulu.

Suasana perkawinannya akan terasa hambar terlebih lagi jika ternyata suaminya tahu ia tidak perawan lagi, tentu sulit menerima kenyataan ini. Dan banyak kasus perceraian akibat masalah ini. Jika ini terjadi, si wanita akan lebih tertekan lagi mentalnya.

Jika ternyata si suami yang dulu pernah melakukan seks pranikah kemudian menikah dengan wanita lain yang masih suci/perawan, ia juga akan mengalami kesan buruk masa lalunya. Betapa tidak, hubungan dengan wanita terdahulu menjadi obsesi dalam hidupnya. Atau jika pasangan itu memang menikah setelah melakukan hubungan seks sebelumnya, ia tidak akan merasakan kesan malam pertama yang indah. Perkawinannya terasa membosankan karena tidak ada bulan madu atau malam pertama. Biasanya rumah tangga seperti ini tidak bertahan lama.

Yang lebih membahayakan menurut penelitian, ternyata setiap pasangan yang melakukan hubungan intim atau free sex sebelum menikah, maka akan ada sebagian keturunannya yang mungkin melakukan hal sama seperti yang pernah mereka lakukan dulu. Entah hal ini suatu kutukan atau memang telah terjadi sikap permisif atau serba boleh karena dirinya sendiri dulunya melakukan hal yang sama, maka ketika anaknya berbuat serupa, ia menganggap hal yang wajar.

b. Kehamilan dan akibatnya

Kehamilan yang terjadi akibat seks pra-nikah bukan saja mendatangkan malapetaka bagi bayi yang dikandungnya juga menjadi beban mental yang sangat berat bagi ibunya mengingat kandungan tidak bisa disembunyikan. Bagaimana jika nanti keluarga dan masyarakat mempertanyakannya?

Dalam keadaan kalut seperti ini biasanya terjadi depresi, terlebih lagi jika sang pacar kemudian pergi dan tak kembali lagi.

Bagi si bayi sendiri jika lahir nanti mungkin akan mempertanyakan siapa ayahnya. Jika ternyata setelah besar ia mengetahui kelakuan ibunya dulu, tentu menjadi beban mental juga. Alhasil hubungan pranikah menimbulkan malapetaka bagi diri sendiri dan keturunannya nanti.

c. Pengguguran kandungan dan pembunuhan bayi

Banyak kasus bayi mungil yang baru lahir dibunuh ibunya. Sebagian dari bayi itu dibungkus plastik hidup-hidup, dibuang di kali, dilempar di tong sampah, dan lain-lain. Sungguh perbuatan seperti ini lebih nista dan kejam daripada binatang. Ini suatu akibat dari perilaku binatang yang pernah dilakukannya. Kenikmatan dirasakan hanya sebentar tapi aib dan beban mental dirasakan seumur hidup. Ia akan merasa dikejar-kejar dosa karena pernah dalam hidupnya melakukan hubungan pra-nikah dan membunuh anaknya sendiri.

Kasus pengguguran kandungan baik secara tradisional maupun modern kini semakin menjamur terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa. Tentu saja hal ini akibat hubungan setan pra-nikah. Sementara pengguguran itu sendiri bagi rahim wanita banyak efek samping yang serius, bisa berakibat kanker rahim, kemandulan dan penyakit rahim lainnya.

d. Penyebaran penyakit

Si wanita atau si pria yang dulu pernah melakukan hubungan pranikah waktu pacaran lalu putus, cenderung berkeinginan melakukan hubungan serupa dengan lelaki atau wanita lain mengingat seks sifatnya adiktif atau memiliki kadar ketergantungan, suatu waktu ia akan merasa “lapar” untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan lain. Jika hal ini terus dilakukan, maka bukan hal mustahil akan terjangkit penyakit kelamin. Terlebih lagi jika ternyata pasangannya itu telah mengindap pengakit kelamin sebelumnya.

e. Keterlanjuran dan timbul rasa kurang hormat

Perilaku seks bebas (free sex) menimbulkan suatu keterlibatan emosi dalam diri seorang pria dan wanita. Semakin sering hal itu dilakukan, semakin mendalam rasa ingin mengulangi sekalipun sebelumnya ada rasa sesal. Terlebih lagi bagi wanita, setiap ajakan sang pacar sangat sulit untuk ditolak atau tidak ada kemampuan menolak karena berbagai faktor, di antaranya terlanjur atau takut ditinggalkan atau diputuskan.
Sementara itu bagi seorang laki-laki, melihat pasangannya begitu mudah diajak, akan terus berkurang rasa hormat dan rasa cintanya. Semakin sering laki-laki melakukan, maka hubungan batinnya pun akan semakin renggang. Lain lagi dengan wanita, ia akan merasa tertekan dan tidak mau berpisah karena pada dasarnya ia telah kotor dan tidak ada yang mesti dibanggakan lagi, kehormatannya telah dirampas lelaki tadi.
Melakukan Kumpul Kebo, Bimbingan Seksualitas Melakukan Kumpul Kebo, Bimbingan Seksualitas Reviewed by Unknown on 2:07:00 AM Rating: 5

1 comment:

Unknown said...

http://www.mediatamamag.com/2013/12/melakukan-kumpul-kebo-bimbingan.html

Powered by Blogger.