Hasrat Mata Keranjang, Bimbingan Seksualitas

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya: Nabi Saw. bersabda: “Allah SWT. telah mencatat bahwa anak Adam cenderung terhadap perbuatan zina. Keinginan tersebut tidak dapat dielakkan lagi, di mana dia akan melakukan zina mata dalam bentuk pandangan, zina mulut dalam bentuk pertuturan, zina perasaan yaitu bercita-cita dan berkeinginan mendapatkannya, manakala kemaluanlah yang menentukannya berlaku atau tidak” (HR. Bukhari-Muslim).
Baca Referensi Serupa Lain (Klik Disini)
Mata adalah pintu hati, yang berarti mata adalah pengungkap hati dan menyibak rahasia-rahasianya. Dalam hal ini mata lebih mampu menyampaikan daripada lidah. Pandangan mata, langsung terasa getaran di hati daripada diucapkan dengan lidah. Remaja sering bilang, Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati.
Menurut Dr. Marwan Ibrahim (2004), harus dipahami beberapa hal yang terkait dengan pandangan:
  1. Ada hal penting yang membedakan antara pria dan wanita, yaitu bahwa pria merasa bersyahwat pada setiap waktu. Sedangkan syahwat wanita hanya menyala beberapa hari kemudian surut beberapa hari lainnya. (Mikanikiyatu Al-Quwwati At-Tanasuliyah hal. 62)
  2. Syahwat pria lebih cepat menyala daripada syahwat wanita. Hanya sekedar membayangkan proses seksual dan sekedar berduaan dengan wanita, terkadang laki-laki merasa terangsang syahwatnya. (Mikanikiyatu Al-Quwwati At-Tanasuliyah hal. 74)
  3. Yang demikian itu hanya pria yang merasakan akibatnya dari segi fisik, jika ia mengalami rangsangan-rangsangan seksual. Mata jelalatan, mata liar atau dikenal dengan istilah mata keranjang adalah mata yang tidak puas dengan satu pandangan atau mata yang diliputi nafsu sehingga selalu haus pada aurat wanita. Dalam kondisi apapun dan di mana pun mata itu selalu mencari celah aurat yang tersingkap. Belum puas dengan sejengkal aurat dia mencari yang lebih dari itu dan seterusnya.

Padahal pandangan mata dapat dikategorikan perilaku yang mendekati zina sebagaimana disebutkan dalam hadits di atas.

Ibnu Qayyim dalam hal ini mengingatkan: “Segala peristiwa berawal dari pandangan mata jilatan api bermula dari setitik bara berapa banyak pandangan yang membelah hati laksana anak panah yang melesat dan tali selagi manusia masih memiliki mata untuk memandang dia tidak lepas dari bahaya yang menghadang senang di permulaan dan ada bahaya di kemudian hari tiada ucapan selamat datang dan ada bahaya saat kembali” Islam menangkap bahaya dari pandangan liar, karena itu kaum muslimin wajib menundukkan pandangan dalam arti memalingkan mata dari pandangan yang dapat membangkitkan birahi yaitu pandangan yang tertuju pada aurat.
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya…” (QS. An-Nur: 30-31).
Dari Abdullah bin Mas’ud ra, berkata, Rasulullah Saw. bersabda: Allah SWT. berfirman: “Sesungguhnya memandang (wanita) adalah satu panah dan panah-panah iblis yang beracun, barangsiapa yang meninggalkannya karena takut pada-Ku, pasti Aku akan menggantikannya dengan keimanan, akan merasakan manisnya iman tersebut di dalam hatinya.” (HR. Thabrani)
Menjaga pandangan di sini mempunyai dua arti, yaitu pertama, pandangan lahir, yaitu melihat dan menikmati bagian-bagian tubuh yang menarik dan menggairahkan nafsu birahi. Kedua, pandangan batin, yaitu syahwat yang timbul dalam hati untuk mengadakan hubungan seksual atau perbuatan-perbuatan lain yang melanggar kesusilaan setelah melihat bentuk lahir dari lawan janis seks yang berlawanan. (Akhmad Azhar Abu Miqdad, 1997: 97).
Rasulullah Saw. bersabda: “Hai Ali! Janganlah mengikutkan pandangan yang satu kepada pandangan yang lain, karena sesunguhnya buatmu adalah yang pertama dan bukan yang akhir (kedua).” (HR. Ahmad dan Abu Dawud).
Dari Jabir bin Abdillah ra. ia berkata: “Saya bertanya kepada Rasulullah tentang pandangan yang tiba-tiba, maka Rasulullah menyuruh saya memalingkan pandangan mata saya.” (HR. Muslim).
Di antara manfaat menjaga pandangan mata adalah, merasakan manisnya iman dalam hatinya. Hal ini sebagaimana dikatakan Rasulullah Saw.:
“Tidak ada seorang muslim yang memandang keindahan seorang perempuan, lalu ia menahan pandangannya, melainkan akan dijadikan baginya suatu ibadah yang kemanisannya akan ia rasakan dalam hatinya. ” (HR. Tabrani dan Ahmad).
Orang yang senantiasa menjaga matanya, juga mendapat jaminan dari Allah SWT. bahwa ia tidak akan melihat api neraka, hal ini dikatakan Rasulullah Saw. berikut ini:
“Ada tiga kelompok manusia yang mata mereka tidak akan melihat api neraka yaitu orang-orang yang matanya terjaga di jalan Allah, orang yang matanya menangis karena takut kepada Allah dan orang-orang yang matanya tidak mau melihat hal-hal yang diharamkan Allah.” (HR. Tabrani).
Hasrat Mata Keranjang, Bimbingan Seksualitas Hasrat Mata Keranjang, Bimbingan Seksualitas Reviewed by Unknown on 2:08:00 AM Rating: 5

2 comments:

Unknown said...

http://www.mediatamamag.com/2013/12/hasrat-mata-keranjang-bimbingan.html

Unknown said...

http://www.mediatamamag.com/2013/12/hasrat-mata-keranjang-bimbingan.html

Powered by Blogger.