Baca Referensi Serupa Lain (Klik Disini) |
Kita sempat terhentak dengan pemberitaan berbagai media yang memberitakan kasus pemerkosaan terhadap anak-anak di bawah umur yang disertai tindak kekerasan bahkan sebagian anak itu dibunuh secara sadis. Peristiwa ini begitu memilukan ternyata para pelakunya adalah orang dewasa yang sebagian tidak mengenal korban. Perilaku biadab ini sungguh di luar jangkauan akal sehat, manusia yang beradab akan merasa terusik dengan peristiwa ini.
“Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu.)” (QS. Al-Furqan: 43 dan 44).
Pedofilia, secara sederhana dapat diartikan sebagai gangguan atau kelainan jiwa pada seseorang untuk bertindak dengan menjadikan anak-anak sebagai instrumen atau sasaran dari tindakan itu. Umumnya bentuk tindakan itu berupa pelampiasan nafsu seksual.
Gangguan kejiwaan ini sebenarnya berskala ringan, namun dampak yang ditimbulkan sangat serius, bukan saja karena merusak tatanan sosial tapi lebih dari itu, korbannya adalah anak-anak, yang bagi korbannya dapat mengalami trauma panjang akibat kekerasan seksual yang dialaminya.
Penderita pedofilia atau pedofilis, menjadikan anak-anak sebagai sasaran, karena beberapa pertimbangan. Seorang pedofilis, umumnya melakukan tindakannya, hanya karena dimotivasi keinginannya memuaskan fantasi seksualnya.
Kriminolog Adrianus Meliala, membagi pedofilia dalam dua jenis: Pertama pedofilia hormonal, yang merupakan kelainan biologis dan bawaan seseorang sejak lahir. Dan kedua, pedofilia habitual, kelainan seksual yang terbentuk dari kondisi sosial penderitanya. Apapun jenis pedofilia yang jelas ini bentuk perbuatan sangat biadab. Bagaimana bisa seorang memperkosa anak-anak di bawah umur selain mentalitas kemanusiaannya telah berubah menjadi mentalitas binatang. Mereka sudah kehilangan rasa kasih sayang, belas kasihan, dan tidak memiliki rasa malu.
“Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (QS. Al-A’raf: 176).
Hasrat Pedofilia, Bimbingan Seksualitas
Reviewed by Unknown
on
8:16:00 PM
Rating:
1 comment:
Sadis nih, anak kecil aja jadi sasaran seks orang dewasa... :(
Post a Comment