Melakukan Kissing dan Necking, Bimbingan Kemesraan

Sangat parah! Itulah ungkapan yang layak untuk kondisi saat ini.Betapa tidak perilaku remaja kita telah melebihi batas normal. Eksperimen seks remaja pranikah menjadi isu yang paling hangat dibicarakan saat ini. Ekeperimen seks itu telah menunjukkan kehancuran moral yang nyata. Atas kehancuran ini, semua komponen masyarakat terlibat, mereka harus bertanggung jawab atas kondisi ini.
Kissing adalah istilah untuk menunjukkan percumbuan dua lawan jenis yang tengah dimabuk asmara. Wilayah yang jadi obyek seksnya adalah sekitar, wajah terutama bibir. Secara bahasa kissing berarti ciuman. Namun kissing bukan ciuman biasa, muda-mudi melakukannya dengan penuh nafsu birahi yang menurut mereka, hal itu sebagai perwujudan cinta.
Necking adalah istilah untuk menunjukkan percumbuan yang hampir sama dengan kissing. Bedanya jika kissing dilakukan di seputar wajah sementara necking aktivitas seks (ciuman) yang dilakukan di sekitar leher. Jadi necking secara sederhana diartikan ciuman di leher. Neck sediri berasal dari bahasa inggris yang berarti leher. Namun necking secara bahasa berarti berpeluk-pelukan. Memang, umumnya ciuman di leher dilakukan sambil memeluk kekasihnya.
Wilayah wajah dan leher adalah di antara wilayah sensitif wanita. Jika disentuh apalagi dicium akan mengalirkan rangsangan ke organ vital. Sementara bagi laki-laki menyentuh atau mencium bagian tersebut merupakan awal dari sentuhan ke yang lainnya. Umumnya, percumbuan pertama kali di wilayah wajah dan leher untuk selanjutnya ke wilayah yang di bawahnya.
Sangat tidak masuk akal jika kissing dan necking adalah bukti cinta, yang sebenarnya adalah ekspresi ketidakmampuan remaja tersebut mengekang nafsunya sekaligus kekerdilan moral ramaja tersebut. Mengapa tidak masuk akal? Mengingat cinta identik dengan sesuatu yang positif. Cinta dapat berarti menjaga dan menerima. Menjaga atau melindungi pasangannya dari perilaku negatif dirinya dan orang lain. Menerima kekasihnya apa adanya yaitu segala kelebihan dan kekurangannya. Sementara kissing dan necking secara nyata telah merusak pasangannya yang belum tentu menjadi istrinya kelak.
“Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.” (QS. An-Nisaa: 120)
Apalagi jika kissing dan necking ini sudah menjadi kebiasaan lambatlaun meminta lebih, dari leher lantas ke bawah hingga terjadilah perbuatan nista itu (zina). Setan tidak pernah menggoda manusia sekaligus, tapi setahap demi setahap. Asalnya pandangan mata, lantas jadian, kemudian apel, berlanjut saling pegangan tangan, kemudian kissing, lantas necking, kemudian petting, dan akhinya making love (zina).
Dalam pandangan Islam kissing dan necking adalah perbuatan nista yang tidak pantas dilakukan remaja yang mengaku Islam. Jangankan kissing dan necking hanya sekedar mengumbar pandangan saja sudah diharamkan. Pelaku kissing dan necking secara terang-terangan sudah mendekati perbuatan zina yang sangat dicela Islam.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al-Isra’: 32)
“Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui” (QS. Al-Baqarah: 169)

Melakukan Kissing dan Necking, Bimbingan Kemesraan Melakukan Kissing dan Necking, Bimbingan Kemesraan Reviewed by Unknown on 5:40:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.