Bagaimana Melatih Diri Agar Bisa Multitasking?
Baca Referensi Serupa Lain (Klik Disini) |
Sebagai seorang pekerja karir, tentunya Anda harus mulai belajar multitasking agar mampu menyelesaikan segala urusan pekerjaan dengan baik. Sebab, banyak tenaga, pikiran, dan waktu yang tersita saat Anda memulai sebuah usaha, semuanya membutuhkan perhatian yang cukup besar untuk bisa mencapai puncak kesuksesan.
Karenanya saat ini para pelaku pekerja karir dituntut untuk bisa multitasking agar tak kalah bersaing dengan para kompetitor yang mulai bermunculan di sekelilingya. Meskipun sebenarnya multitasking tidak pernah terjadi di otak manusia. Namun seseorang bisa melakukan time-sharing dalam otaknya sehingga mampu melakukan pekerjaan yang berbeda-beda dalam satu waktu atau yang lebih dikenal dengan istilah multitasking.
Nah, untuk membantu para pemula yang sedang ingin membangun usaha, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar otak Anda bisa semakin cepat melakukan pergantian fokus sehingga pekerjaan Anda yang cukup banyak bisa terselesaikan dengan cepat dan dalam waktu yang relatif singkat.
Banyaknya hal harus dikerjakan demi jalannya startup menuntut Anda untuk melakukan multitasking. Art Markman, seorang psikolog kognitif, mengatakan bahwa sebenarnya multitasking tidak pernah terjadi di otak manusia. Seseorang hanya bisa memikirkan sebuah pekerjaan secara aktif dalam satu waktu. Jika kemudian ada pekerjaan lain yang terlintas di pikiran manusia, pekerjaan itu hanya mengambil waktu Anda. Pergantian fokus terhadap sebuah pekerjaan sangat cepat terjadi sehingga seseorang tidak akan menyadarinya. Yang ia pahami, ia sedang melakukan pekerjaan yang berbeda-beda dalam satu waktu, tapi sebenarnya ia hanya melakukan time-sharing dalam otaknya.
Anda bisa melakukan beberapa cara agar otak bisa semakin cepat melakukan pergantian fokus sehingga pekerjaan Anda yang banyak bisa selesai dengan cepat dan tepat waktu.
Pertama, sebaiknya Anda melakukan beberapa pekerjaan yang berhubungan. Secara ilmiah, ketika otak seorang manusia dipaksa untuk pindah memikirkan pekerjaan yang lain, otak harus beradaptasi lagi. Adaptasi ini sebenarnya memerlukan waktu yang singkat. Namun, dalam prosesnya, otak manusia harus memanggil kembali memori, fokus, dan produktivitas. Jika pekerjaan yang selanjutnya tidak hampir sama dengan pekerjaan sebelumnya, maka proses tersebut akan memakan waktu yang lebih lama. “The more times you switch, the more times you have to keep changing the state of your brain,” kata Markman.
Kedua, buat urutan prioritas pekerjaan Anda. Anda bisa menuliskan semua pekerjaan yang harus dilakukan pada sebuah buku atau agenda. Berikan tanda bold atau berikan warna yang berbeda pada pekerjaan-pekerjaan yang benar-benar harus cepat diselesaikan. Jika Anda punya kekuasaan lebih untuk memimpin di sektor pekerjaan Anda, sebaiknya bawa juga karyawan-karyawan Anda ke dalam lingkungan ini. Karena, menurut Markman, yang menentukan workflow seseorang adalah lingkungan kerjanya.
Ketiga, beri sedikit waktu bagi otak Anda untuk menerima informasi baru.
Tidak semua orang bisa langsung mencerna beberapa informasi dalam waktu bersamaan. Untuk itu berikan sedikit waktu bagi otak Anda untuk menerima informasi baru dari atasan Anda, kemudian kembali mengerjakan tugas pokok Anda yang belum terselesaikan sebelum akhirnya berpindah memberikan follow up pada informasi yang baru saja Anda terima. Dengan begitu, fokus Anda tidak terpecah dan bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam waktu yang hampir bersamaan.
Salah satu hal yang cukup berbahaya bagi orang yang melakukan multitasking adalah tak bisa menerima informasi baru jika otak telah terasa penuh dengan informasi-informasi akibat proses multitasking tersebut. Cara mengatasinya adalah memberi sedikit waktu bagi otak Anda. Misalnya, Netpreneur baru saja melakukan analisis riset pasar untuk startup bisnis mandiri Anda. Kemudian, ada email masuk dari bos tempat Anda bekerja. Sang bos meminta Anda untuk membaca sebuah dokumen penting. Anda jangan langsung membaca dokumen rumit tersebut. Beri waktu bagi otak. Baca dokumen tersebut saat Anda berpergian atau pulang dari suatu tempat.
Bahaya Melakukan Multi Tasking
"Yang paling harus diwaspadai adalah ketika orang mulai berpikir bahwa mereka bisa melakukan multitasking dengan baik ketika mereka menyetir sambil mengobrol di telepon," ungkap profesor David Sanbomatsu, psikolog senior di University of Utah, seperti dilansir oleh NY Daily Mail (28/01).
Menelepon sambil menyetir adalah salah satu bentuk multitasking yang salah dan harus dihindari. Peneliti juga menjelaskan bahwa melatih diri untuk mahir multitasking justru tidak membantu.
"Orang yang semakin sering melakukan multitasking sebenarnya semakin buruk ketika melakukannya," tambah David Strayer, sesama profesor di University of Utah.
Hal ini diketahui peneliti setelah mengamati kemampuan 310 mahasiswa untuk melakukan multitasking. Mereka diminta untuk mengingat huruf sambil mengerjakan soal artimatika dasar. Mahasiswa yang menilai diri mereka mahir multitasking justru tidak berhasil melakukan tantangan itu dengan baik.
Dari penelitian tersebut diketahui 70 persen mahasiswa mengaku mereka mahir dalam multitasking. Sementara hasilnya hanya 25 persen mahasiswa saja yang berhasil lolos ujian multitasking. Partisipan yang lolos diketahui justru jarang melakukan mutlitasking dan hanya sekali-sekali melakukannya.
Strayer mengungkapkan bahwa orang yang sering melakukan multitasking biasanya lebih impulsif, tukang cari sensasi, terlalu percaya diri terhadap kemampuan mereka, sehingga kemampuan mereka justru lebih rendah.
Multi Tasking vs Fokus
Mulai jam 8:00 pagi sampai jam 17:00 aku kerja di kantor. saat bekerja saya tidak bisa melakukan satu pekerjaan. bayangkan, jika kerjaan lagi padat saya bisa menggunakan 3 komputer secara bersamaan untuk bekerja. dalam satu komputer minimal saya membuka 2 program untuk membantu pekerjaan saya.
Apakah itu hal yang luar biasa?
Setelah pulang kantor, istirahat, mandi dan makan malam menjadi salah satu rutinitas. setelah itu aku ngenet untuk mendapatkan penghasilan tambahan :-)
Dalam satu browser saya bisa menggunakan 5 Tab atau membuka lebih dari satu web site, alasannya, untuk mempercepat pekerjaan dan hemat waktu.
Tapi, apakah itu hal yang luar biasa?
Dari beberapa trainer yang saya dengarkan dari TV dan radio mereka selalu mengajarkan tentang kekuatan FOKUS, bukan multi Tasking, mengapa?
Mengapa orang yang sukses adalah orang yang bisa melakukan Fokus, bukan multi tasking?
Multi tasking adalah melakukan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu, sedangkan fokus adalah konsentrasi pada satu pekerjaan.
Ternyata efek samping dari multi tasking adalah membuat seseorang sulit untuk berkonsentrasi. saat di beri satu pekerjaan, menunggu kerjaan selesai, menunggu loading data selesai membuat orang itu tidak tenang. karena ingin segera melakukan hal yang lain. Sehingga sering kali membuat pekerjaan tidak selesai semua.
Apakah anda pernah mengalaminya?
Apakah anda pernah mengalaminya?
Saat ngenet, kebanyakan orang melakukannya. buka Facebook, Chanting, baca blog, dll. ternyata dalam waktu yang lama bisa membuat orang tidak fokus dengan apa yang dilakukan.
Para trainer dan motivator selalu menyerukan "Power of Fokus".
Coba ingat kembali saat anda bermain dengan kaca pembesar. saat cahaya matahari kita fokuskan, Cahaya itu bisa membakar kertas atau daun. itu salah satu contoh kekuatan fokus.
Air yang terlihat tidak ada kekuatan bisa membuat lubang di batu dengan cara menetesinya di satu titik, alias fokus.
Jika kita pelajari lebih lanjut, Fokus lebih utama dari multi tasking, dalam keseharian kita diajarkan untuk selalu melakukan multi tasking, jadi bagaimana caranya supaya bisa tetap fokus?
Saya coba membagikan beberapa latihan untuk melatih pikiran kita bisa fokus lakukan meditasi. fokus pada keluar dan masuknya nafas. Melihat lilin selama beberapa menit saat ngenet, tentukan prioritas. selesaikan satu pekerjaan, lalu lanjutkan ke kegiatan lainnya. contoh: pertama kali cek email, setelah selelai sign out kemudian buka FB, setelah itu chating dan lakukan yang lain secara bertahap. jika terpaksa melakukan multi tasking, buka maksimal 2 browser.
Duduk santai dikursi. konsentrasikan untuk tidak melakukan gerakan apapun selama 5 menit. jika sudah terbiasa, tingkatkan menjadi 10 menit Anda bisa berkreasi dengan latihan-latihan lainnya. intinya fokus pada satu hal dulu, baru lakukan kegiatan lainnya.
Penjelasan Cara Multi Tasking vs Fokus Lengkap
Reviewed by Unknown
on
10:07:00 PM
Rating:
No comments:
Post a Comment