Melakukan Making Love, Bimbingan Kemesraan

Baca Referensi Serupa Lain (Klik Disini)
ML atau making love adalah eksperimen lanjutan muda-mudi dalam berpacaran setelah kissing, necking dan petting. Di kalangan remaja, making love sering diplesetkan dengan “mama lemon”. Making love merupakan episode final dalam aktivitas seks muda-mudi dan mereka kini resmi menjadi pezina sejati. Making love adalah istilah lain dari perzinaan yang dilakukan muda-mudi saat pacaran. Si wanita menyerahkan keperawanannya dengan atas nama cinta dan si laki-laki melakukannya tanpa belas kasihan juga atas nama cinta pula.

Diriwayatkan daripada Abu Hurairah ra. katanya: Nabi Saw. bersabda: “Allah SWT telah mencatat bahwa anak Adam cenderung terhadap perbuatan zina. Keinginan tersebut tidak dapat dielakkan lagi, dimana dia akan melakukan zina mata dalam bentuk pandangan, zina mulut dalam bentuk pertuturan, zina perasaan yaitu bercita-cita dan berkeinginan mendapatkannya manakala kemaluanlah yang menentukannya berlaku atau tidak” (HR. Bukhari-Muslim).

Hadits ini menuturkan proses terjerumusnya manusia pada perzinaan. Semula sekedar pandangan, lambat-laun berlanjut pada perzinaan. Memandang, merayu, berangan-angan seks adalah bentuk-bentuk media yang mendekatkan pada perzinaan seperti disebutkan hadits di atas. Hingga akhirnya mereka melakukan perbuatan zina itu. Tak heran jika Islam mengharamkan pandangan yang penuh nafsu birahi. Pandangan pertama masih dapat ditolelir, namun pandangan kedua sudah haram.

Berbagai survei yang dilakukan berbagai LSM dan ormas menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Penelitian baru-baru ini oleh Lembaga Studi Cinta dan Kemanusiaan serta pusat Pelatihan Bisnis dan Humaniora (LSCK PUSBIH), Yogyakarta seperti ditulis Media Dakwah (September 2002) menyebutkan, 97,05% mahasiswi di Yogyakarta sudah kehilangan virginitas (keperawanan-pen) saat kuliah. Penemuan yang sangat mencengangkan ini dilakukan tiga tahun terakhir ini yaitu 16 Juli 1999 hingga 16 Juli 2002 terhadap mahasiswi usia 17–23 tahun. Umumnya mereka mengaku melakukan semua itu atas dasar suka sama suka.

Majalah pria MATRA pernah membuat angket untuk Wilayah Jakarta. Hasilnya, diduga dua dari tiga pria di Jakarta pernah melakukan penyelewengan atau hubungan seksual di luar nikah. Eko, kelas III SMA di Yogyakarta sempat membuat heboh dengan hasil angketnya yang disebarkan kepada teman-temannya di sebuah SLTA Yogyakarta. Dari hasil angket itu diungkap 8,5% respondennya jika berpacaran selain ciuman juga bersenggama bahkan lebih dari 10% respondennya menganggap bersenggama sebelum kawin adalah wajar. Majalah GADIS melaporkan hasil angketnya, 10% respondennya menyetujui hubungan seks sebelum nikah dan TEMPO tahun 1981 melaporkan hasil angketnya yang menunjukkan 7,02% respondennya menyetujui senggama sebelum nikah. Na’udzubullahi mindzalik.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra. katanya: “Seorang lelaki dari kalangan orang Islam datang kepada Rasulullah Saw. ketika baginda sedang berada di masjid. Lelaki itu memanggil baginda Saw., wahai Rasulullah! ‘Sesungguhnya aku telah melakukan zina’, Rasulullah Saw. berpaling darinya dan menghadapkan wajahnya ke arah lain. Lelaki itu berkata lagi kepada baginda, ‘Wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku telah melakukan zina’, sekali lagi Rasulullah Saw. berpaling daripadanya. Perkara itu berlaku sebanyak empat kali. Apabila dia mengaku ke atas dirinya sampai empat kali, akhirnya Rasulullah Saw. memanggilnya dan bersabda: ‘Adakah kamu gila?’ Lelaki itu menjawab: ‘Tidak’, Rasulullah Saw. bertanya lagi: ‘Apakah kamu sudah kawin atau berumah tangga?’ Lelaki itu menjawab: ‘Ya.’ Maka Rasulullah Saw. bersabda kepada para sahabatnya: ‘Bawalah dia pergi dan laksanakanlah hukuman rajam atas dirinya” (HR. Bukhari-Muslim).

Aktivitas seks pra-nikah ini sudah sangat mengkhawatirkan. Apalagi mereka yang melakukan making love atau zina umumnya mengalami konflik batin terlebih lagi jika si wanita ternyata hamil. Banyak lakilaki yang akhirnya mencari pasangan lain dan meninggalkan pasangan lamanya. Sementara wanita yang kemudian hamil harus menanggung resiko sendiri. Menurut survey yang dilakukan Mitra Citra Remaja (MCR) sebagaimana yang dilansir HU Pikiran Rakyat (29/7/2004) 90% wanita yang hamil karena making love memilih menggugurkan kandungannya alias aborsi. Na’udzubillahi mindzalik.

Muslim yang benar-benar mengerti konsekwensi dari suatu perbuatan akan berpikir dua kali untuk berbuat nista. Nikmat yang didapat hanya beberapa detik, tapi adzab yang akan diterima sungguh sangatlah pedih.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang munkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar itu) selamalamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (QS. An-Nuur: 21)
Melakukan Making Love, Bimbingan Kemesraan Melakukan Making Love, Bimbingan Kemesraan Reviewed by Unknown on 12:42:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.