Baca Referensi Serupa Lain (Klik Disini) |
- halal dari cara mendapatkannya, dan
- halal dari hukum asal barangnya
Ketahuilah salah satu makanan kegemaran Rasul saw adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan organ-organ pencernaan. Rasul saw bersabda, “Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Alquran” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Penulis pernah membaca sebuah artikel disebuah koran ternama dalam negeri pada tahun 2011 (saduran bebas) bahwa sebenarnya label halal yang disematkan didalam kemasan produk makanan dan minuman belumlah menyeluruh, melainkan hanya seperti produk daging babi dan anjing yang benar-benar dilarang oleh agama saja yang tidak dilabelkan makanan halal. Selain itu makanan yang dianggap samar-samarpun juga ternyata tetap diberi label halal. Lalu sebenarnya masih banyak lagi jenis makanan dan minuman yang secara medis dapat menganggu kesehatan konsumennya tetapi tetap diberi label halal oleh instansi yang bersangkutan.
Jadi makanan yang dilarang bukanlah saja yang secara langsung dijelaskan didalam Al-Quran dan Hadist (seperi daging babi, anjing, minuman memabukan) namun juga yang apabila dikonsumsi dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kesehatan seseorang terganggu. Hal itu mempunyai contoh seperti berikut:
- Beberapa produk mie instan dari oknum produsen tertentu yang mengandung zat lilin didalam kandungan mie-nya sehingga dapat mengembang ketika direbus dengan air. Zat lilin tersebut dapat berefek buruk terhadap lambung dan usus manusia.
- Produk-produk yang mengandung penyedap rasa yang tidak terbuat dari bahan yang alami. Contoh produk tersebut adalah seperti MSG (Monosodium Gulamat) didalam bumbu masak, makanan ringan dll. Adapun efek buruk MSG sesungguhnya cukup banyak yang dampaknya secara keseluruhannya akan merusak kesehatan tubuh dalam kurun waktu yang relatif lama seperti penyebab sakit amandel, kesehatan, imunitas dan kekuatan daya tahan tubuh melemah, menyebabkan kantuk, menurunkan kapasitas kerja sel-sel otak.
- Produk minuman soda berkarbonisasi. Yaitu yang setelah diadakan penelitian percobaan pada sebuah dua potong daging sapi, yang mana cara penelitiannya adalah dengan menyiram kedua daging tersebut masing-masing dengan dua cairan berbeda yaitu air soda berkarbonasi dan air biasa. Setelah itu daging tersebut disimpan dalam sebuah plastik selama beberapa jam sampai akhirnya diantara kedua daging tersebut menunjukkan bahwa daging yang disiram oleh air soda berkarbonisasi cepat membusuk sedangkan daging satunya masih menjadi daging yang segar. Dengan percobaan tersebut bisa menggambarkan bagaimana daging tubuh kitapun, terutama dinding lambung, akan terbawa efek buruk ketika kita sering menyiraminya dengan minuman soda berkarbonasi.
- Produk makanan cepat saji/instan yang sering disediakan di restaurant cepat saji yang menggunakan pemanas lebih dari 1000 derajat C. Makan yang dihasilkan dari pemanas semacam itu memiliki lebih banyak zat arang dalam kandungannya dan justru zat kandungan gizinya yang telah hilang. Begitu pula yang terjadi ketika kita memakan makanan yang dibakar diatas arang yang membara dan membuat makanan tersebut sampai menjadi gosong, maka zat arang telah mendominasi dalam makanan tersebut menggantikan kandungan gizi seharusnya, seperti jagung bakar atau ayam bakar.
Dalam beberapa penjelasan diatas, awalnya yang menjadi bahan utama makanan tersebut diatas memanglah halal, tetapi yang menjadikannya tidak halal adalah ketika adanya unsur lain (yang walaupun tidak mendominasi) yang ditambahkan didalam bahan makanan utamanya justru menjadikan makanan tersebut membahayakan bagi kesehatan. Maka dari itu, menurut hemat penulis, makanan seperti itu sudah seharusnya tidak diberi label halal (walaupun tidak haram) karena sifatnya justru seharusnya menjadi makruh (suatu hukum yang menjelaskan perkara yang apabila ditinggal justru berpahala namun jika dikerjakan tidaklah mengapa). Portal link tips kesehatan dalam makan dan minum [Klik Disini]
Alasan Ilmiah Baiknya Selektif Terhadap Makanan dan Minuman
Reviewed by Unknown
on
8:20:00 PM
Rating:
No comments:
Post a Comment