Mempersiapkan dan Memulai Bisnis Kreatif di Tahun 2014

Industri kreatif dinilai akan mengalami pertumbuhan secara signifikan di 2014. Lantas bagaimana memulai bisnis tersebut?

Tahun 2013 segera berlalu dan berganti tahun 2014. Pada tahun 2014, Indonesia akan mengadakan Pemilihan Umum (Pemilu). 

Menurut Ekonom Edyanus Herman Halim, aktivitas politik di tahun depan, membuat sektor-sektor usaha kecil dan menengah ikut terdongkrak. Beberapa industri kreatif diperkirakan tumbuh secara signifikan, setidaknya hingga akhir masa Pemilu.

Keterangan Wikipedia, industri kreatif dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Ekonomi kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan, desain, fashion, seni pertunjukkan hingga penerbitan. 

Baca Referensi Serupa Lain (Klik Disini)

Bila Anda sadar peluang usaha di industri kreatif besar di 2014, dan berminat menggelutinya, tentu dibutuhkan persiapan yang matang untuk memulainya. Berikut beberapa tipsnya: 

1. Tentukan kemampuan Anda mengenai usaha yang akan digeluti,

Seperti bisnis jasa desain kreatif, percetakan dan penerbitan, suvenir, atau iklan.

2. Setelah itu, hitung modal yang dibutuhkan.

Sesuai tidak dengan saldo tabungan Anda. Misalnya bila modal Anda belum cukup untuk membuka usaha percetakan, sebaiknya buka usaha kreatif pembuatan media iklan (poster, spanduk, atau baliho) yang bermitra dengan perusahaan percetakan.

3. Lebih baik perusahaan Anda terlebih dahulu mencari peluang order.

Dari order-order yang Anda dapatkan, Anda bisa memperdalam ilmu dan pengalaman soal teknis proses produksi.

4. Boleh saja Anda berinvestasi, tapi utamakan dulu hal-hal yang berguna untuk memperlancar dan memperbanyak networking Anda sebagai pemasok order,

Seperti pengadaan alat komunikasi dan kendaraan operasional.

5. Jika networking Anda sudah dirasa cukup luas dan order semakin banyak, barulah Anda boleh memulai investasi alat-alat produksi,

Seperti komputer, mesin cetak, mesin potong kertas, sewa gedung/ruko tempat usaha, dan sebagainya.

Akan lebih baik jika Anda menyusun program kerja yang realistis sampai lima tahun ke depan sebelum berinvestasi. Buatlah cashflow yang menggambarkan proyeksi aliran modal Anda untuk periode tersebut.

Untuk tahun pertama, jangan pernah berharap Anda akan meraih untung. Apalagi 3 – 6 bulan pertama. Jangan putus asa melihat angka di pembukuan yang minus karena tersedot biaya operasional. Tapi di sinilah ujiannya. Mental Anda sebagai entrepreneur akan ditempa dalam situasi seperti ini.

Sumber: Futuready.com