8 Tipe Kepemimpinan secara Umum Menurut Kartono Kartini

Menurut beberapa kelompok sarjana (dalam Kartono, 2003); Shinta (2002) membagi Tipe Kepemimpinan delapan tipe kepemimpinan (Yang kemudian saya pergunakan pengertiannya dengan bahasa saya sendiri dan mengembangkan beberapa diantaranya):

1.TIPE KEPEMIMPINAN KHARISMATIK

Tipe kepemimpinan ‘Leader’ kharismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan ‘Leader’ kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa.
Kepemimpinan ‘Leader’ yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang sangat besar.
‘Leader’ dengan kharisma ini biasanya sangat cocok sebagai ‘Leader’ public figure, dimana dengan kharisma yang dimilikinya dapat mempengaruhi orang-orang disekitarnya untuk hanyut dalam contoh-contoh perilaku baik yang disampaikannya. Tetapi bukan berarti dari kewibawaan dari seorang ‘Leader’ berkharisma yang ditunjukkan disini adalah tipe kepemimpinan yang paling baik  diantara ketujuh tipe yang lain, melainkan tipe kepemimpinan kharismatik disini juga memiliki kelemahan terutama diera dengan kompleksnya organisasi ini yaitu seorang ‘Leader’ dengan tipe kepemimpinan kharismatik biasanya waktunya sudah habis dengan kegiatan didepan publiknya sehingga seringkali justru tidak dapat menyempatkan dirinya pada sebuah pemikiran konsep kerja organisasi yang begitu kompleks, sehingga tipe kepemimpinan kharismatik perlu juga orang-orang dibelakang layar yang dapat membantu proses kerja organisasinya, oleh karena itu berarti ketujuh tipe kepemimpinan lainnya patut dipelajari pula oleh seorang ‘Leader’ yang hebat untuk menunjang kepemimpinan selain kepemimpinan kharismatik ini.

2.TIPE KEPEMIMPINAN PATERNALISTIS/ MATERNALISTIK

Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan ‘Leader’ yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut:
  1. Mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan,
  2. Mereka bersikap terlalu melindungi,
  3. Mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri,
  4. Mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada bawahan untuk berinisiatif mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri,
  5. Selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
Dikarenakan terkadang setiap personil yang kita pimpin memiliki tingkat kedewasaan yang beragam (ada yang masih berpikiran seperti anak-anak adapula yang tingkat kedewasaannya tinggi meskipun masih berumur muda), serta juga mengenai tingkat pendidikan, budaya kerja dan lain-lain yang juga beragam, maka dengan kepemimpinan seperti ini dapat membantu organisasi dalam pengambilan keputusan paling bijaksana dan adil serta cepat jika kebijakan yang diambil memang membutuhkan sebuah kecepatan dalam pengambilan keputusannya. Kepemimpinan seperti ini membutuhkan seorang ‘Leader’ yang bijaksana, dapat memberikan keadilan serta mampu membaca situasi dan kondisi yang sesuai dengan kebijakan yang akan diambil.

3.TIPE KEPEMIMPINAN MILITERISTIK

Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe ‘Leader’ kepemimpinan militeristik adalah:
  1. Lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana,
  2. Menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan,
  3. Sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan,
  4. Menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya,
  5. Tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya,
  6. Komunikasi hanya berlangsung satu arah.

Jika ingin mempelajari lebih jauh dari tipe kepemimpinan seperti ini maka lihatlah tipe kepemimpinan yang diadopsi oleh tentara dalam sistem kemiliterannya. Lantas bukan berarti seorang warga sipil tidak bisa menerapakan tipe kepemimpinan militeristik ini dalam organisasinya, karena jika seorang ‘Leader’ tampak loyo dengan kepemimpinan maka pengikutnyapun akan meremehkan arahan dari setiap komando yang disampaikan ‘Leader’-nya, sehingga tipe kepemimpinan ini patut semua orang perhitungkan untuk sebuah organisasi yang kuat dan berdisiplin tinggi.
Tetapi patut diperhatikan disini adalah pada ‘takarannya’, yaitu ‘Leader’ perlu benar-benar memperhitungkan kapan baiknya tipe kepemimpinan militeristik ini dilakukan, seberapa ukuran baiknya dan kapan tidak melakukan kepemimpinan ini sama sekali.

4.TIPE KEPEMIMPINAN ADMINISTRATIF/EKSEKUTIF

Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. ‘Leader’nya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
Jika pada tipe kepemimpinan Populistis identik dengan tradisionil maka administrasi disini identik dengan modernisasi organisasi, jika pada kepemimpinan polulistis diperlukan untuk menciptakan kestabilan ketahanan internal, maka ‘Leader’ dengan tipe kepemimpinan administrasi juga diperlukan agar organisasi dapat terus berjalan seiring dengan perkembangan zaman dan ini sifatnya adalah kepemimpinan organisasi pada sektor eksternalnya.

5.TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ FAIRE

Pada tipe kepemimpinan ini praktis ‘Leader’ tidak memimpin, ‘Leader’ membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. ‘Leader’ tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. ‘Leader’ hanya berfungsi sebagai simbol.
Memang sekilas terlihat buruk tipe kepemiminan ini, tetapi terkadang memang diperlukan kepemimpinan seperti ini supaya para bawahanannya dapat berpikir kreatif dan mengembangkan potensi serta bakat seputar pekerjaan mereka dengan tidak harus selalu di ’dikte’ (atur) oleh ‘Leader’.
Ada sebuah kutipan dari seorang Dahlan Iskan yang dapat menggambarkan kearifan dalam penjelasan tipe kepemimpinan Laissez Faire, yaitu “Orang yang terlalu sering diberi arahan akan menjadi bebek. Orang yang terlalu sering diberi instruksi akan menjadi besi. Orang yang terlalu sering diberi peringatan akan jadi ketakutan. Orang yang terlalu sering diberi pidato kelak hanya bisa minta petunjuk”.
Itulah prinsip yang menggambarkan kepemimpinan Dahlan Iskan. Ia tak suka memberi perintah, melainkan memberikan kebebasan ide kepada bawahannya. Ia memberi nasihat tetapi bukan khotbah. Ia curhat tetapi bukan berkeluh kesah. Ia jengkel tapi bukan marah. Ia memberikan pandangan tapi bukan pengarahan. Semua itu ia tuangkan dalam catatan yang disebut CEO’s Note. Tetapi pengikutnya tetap dengan senang hati dalam bekerja dibawah kepemimpinannya karena pengikutnyapun mengetahui walaupun ‘Leader’nya tidak memberi instruksi tetapi memberikan contoh yang terbaik dalam setiap pekerjaannya.
Bahkan dijenis kepemimpinan kepengikutan (Voluntary Leadership) yang belakangan ini banyak dibicarakan, tipe kepemimpinan ini merupakan salah satu tipe kepemimpinan yang baik untuk sebuah organisasi yang besar agar terjadi keefisiensian pekerjaan.

6.TIPE KEPEMIMPINAN POPULISTIS

Kepemimpinan populis, ‘Leader’ berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan pihak asing seperti bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan ‘Leader’ jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
‘Leader’ seperti ini bagus karena dengan semangatnya, dirinya turut mengajak pengikutnya untuk dapat meningkatkan ketahanan internal organisasinya terlebih dahulu melalui bentuk usaha mandiri ketimbang memerlukan bantuan pihak asing dalam membantu sisi internal organisasinya karena dikhawatirkan setiap bantuan yang didatangkan oleh pihak diluar organisasi akan berdampak buruk pada kemandirian pihak internal organisasi.
Sehingga walau terkadang ‘Leader’ seperti ini dianggap sebagai ‘Leader’ yang sifatnya menjunjung tradisi dan terkesan ketinggalan zaman, tetapi tetap ‘Leader’ seperti ini patut dipelajari dan nantinya juga perlu untuk diterapkan oleh ‘Leader’ demi terciptanya kestabilan ketahanan internal dari yang dipimpinnya.

7.TIPE KEPEMIMPINAN OTOKRATIS (DOMINATOR)

Kepemimpinan’Leader’ otokratis memiliki ciri-ciri antara lain:
1.Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi,
2.Pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal,
3.Berambisi untuk merajai situasi,
4.Setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri,
5.Bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan,
6.Semua pujian dan kritik kepada anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi,
7.Adanya sikap eksklusivisme,
8.Selalu ingin berkuasa secara absolut,
9.Sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku,
10.Pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
Mungkin dari kedelapan tipe kepemimpinan disini, maka tipe kepemimpinan otokratis ini yang menimbulkan citra paling negatif dipandangan para pembaca. Tetapi jika makna secara kasar pada poin-poin diatas dihikmahkan pada pandangan yang positif maka kita akan menemukan sebuah kenyataan bahwa tipe kepemimpinan otokratis disini juga memiliki hikmah positif yang menjadikan organisasi menjadi organisasi yang memiliki kecepatan maksimal dalam berkerja. Tetapi ada dua hal disini yang patut menjadi perhatian ‘Leader’ jika mau menerapkannya, yang pertama sama seperti perhatian yang saya sampaikan ditipe kepemimpinan paternalistik dan kepemimpinan milisteristik yaitu harus adanya tingkat kebijaksanaan yang tinggi oleh ‘Leader’ yang juga dikolaborasikan dengan harus adanya ‘takaran’ yang sesuai disetiap kebijakan yang diambilnya. Kedua adalah jauhkan definisi paham sosialisme dan komunisme dalam tipe kepemimpinan otokratis ini sehingga walaupun seorang ‘Leader’ yang memutuskan suatu kebijakan namun ‘Leader’ yang bersangkutan tidak berhak untuk mengambil hak dari tiap individu personil organisasinya.

8. TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada ‘Leader’nya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok.
Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. ‘Leader’nya mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
Contoh: Sebelum mengambil suatu kebijakan untuk kepentingan orang banyak, supaya dapat di-’rembuk’-kan (dibicarakan) dengan seluruh pihak yang terlibat terlebih dahulu.
‘Leader’ dengan tipe kepemimpinan domokratis juga diperlukan agar organisasi dapat tetapi dihormati eksistensinya oleh para pengikutnya karena mereka mengetahui ‘Leader’-nya menerapkan kepemimpinan yang saling menghargai disetiap pemikiran dan pendapat dari tiap personil tim organisasinya, sebatas pemikiran dan pendapat tersebut masih dalam batasan hukum yang berlaku.

***
Portal Lengkap Referensi Studi Kepemimpinan >>Klik Disini<<
8 Tipe Kepemimpinan secara Umum Menurut Kartono Kartini 8 Tipe Kepemimpinan secara Umum Menurut Kartono Kartini Reviewed by Unknown on 7:05:00 PM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.