Memperoleh Haid Pertama, Bimbingan Seksualitas

Baca Referensi Serupa Lain (Klik Disini)
Seperti terjadi pada peristiwa mimpi basah, maka haid pertama ini konsekwensi hukumnya sama yaitu anak wanita mulai saat itu diberi tanggung jawab hukum dengan segala konsekwensinya yaitu pahala dan dosa atas suatu perbuatan. Dia wajib melaksanakan shalat, shaum, menutup aurat dan seluruh hukum Islam. Dia bukan lagi anak-anak yang bebas berbuat melainkan harus berpikir ulang atau menimbangnimbang dalam melakukan sesuatu apakah halal, haram, makruh atau mubah. Haidl untuk pertama kali adalah petunjuk bahwa anak wanita sudah dapat dibuahi.

Secara bahasa haid berarti mengalir. Menurut syar’i haid adalah darah alami yang keluar dari wanita sehat. Masa haidl paling cepat sehari semalam dan paling lama lima belas hari. Selama mengalami haid ini seorang wanita tidak boleh shalat, shaum, berdiam di masjid, thawaf, dan bersetubuh.

Pasca haid seorang wanita diwajibkan mandi jinabat atau mandi besar. Tata caranya sekilas sama dengan yang dilakukan laki-laki, namun Rasulullah merinci dalam hadits di bawah ini:
“Apabila Rasulullah Saw. hendak mandi jinabat beliau memulai dengan membasuh kedua telapak tangan sebelum beliau memasukkannya ke dalam bejana. Kemudian beliau membasuh kemaluan dan berwudhu sebagaimana hendak melaksanakan shalat. Lalu beliau menyela-nyela rambutnya dengan air. Setelah itu, beliau menyiram kepalanya tiga kali dan menyiramkan air ke seluruh tubuhnya.” (HR. Tirmidzi, dan beliau menshahihkannya).
Memperoleh Haid Pertama, Bimbingan Seksualitas Memperoleh Haid Pertama, Bimbingan Seksualitas Reviewed by Unknown on 5:20:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.