Esei: Intelektual Dunia Melayu Serantau, Karya: Azyumardi Azra


Islam Mazhab Tengah, Persembahan 70 Tahun Tarmizi Taher
Editor Hery Sucipto
Penerbit Grafindo Khazanah Ilmu, 2007, Jakarta

Azyumardi Azra
Intelektual Dunia Melayu Serantau
(Penulis adalah mantan Rektor UIN Jakarta dan Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam)

Hal 121
Karena itu, modernisme Islam dengan segera menemukan momentumnya dengan berdirinya organisasi-organisasi modernis, khususnya Muhammadiyah (1912) yang secara cepat menyebar ke berbagai tempat di Indonesia. Menolak taklid, bid’ah, khufafat dan takhayul dan sebaliknya menyeru umat Islam kembali kepada Al-Quran dan Hadist atau Islam yang murni, Muhammadiyah mengadopsi sistem pendidikan Eropa (Belanda) untuk memajukan kaum Muslimin.
Hal 121-122
Ekspansi wacana dan gerakan modernisme di Indonesia dapat dikatakan hampir tanpa tandingan selama satu dekade. Kaum tradisionalis yang berpusat di pesantren-pesantren di pulau Jawa baru berhasil mengkonsolidasikan diri dalam  organisasi Nahdatul Ulama yang didirikan pada 1926, yakni 14 tahun setelah berdirinya Muhammadiyah. Meski NU kuat terutama hanya di Jawa Timur dan Jawa Tengah, kaum tradisionalis di tempat-tempat lain juga membentuk organisasi-organisasi mereka sendiri, yang kemudian  berafiliasi baik secara resmi maupun tidak resmi dengan NU.
Hal 122
Wacana dan dinamika Islam di Indonesia dalam sebagian besar abad 20 secara umum diwarnai persaingan di antara modernisme Islam dan tradisionalisme Islam. Tetapi harus segera dikemukakan, tidak  ada di antara keduanya yang dapat mengklaim dominasi dan hegemoni terhadap wacana Islam di Indonesia.
Esei: Intelektual Dunia Melayu Serantau, Karya: Azyumardi Azra Esei: Intelektual Dunia Melayu Serantau, Karya: Azyumardi Azra Reviewed by Santana Primaraya on 1:22:00 AM Rating: 5

No comments:

Powered by Blogger.